Unaaha, Akalami.com – Baju adat Bugis merupakan salah satu warisan budaya Indonesia bertahan dari masa ke masa yang menggambarkan keindahan, keunikan dan keberagaman suku di Indonesia.
Terinspirasi oleh sejarah panjang dan tradisi leluhur, baju adat Bugis bukan hanya sekadar penanda identitas, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan bagi masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan.
Dengan beragam motif, warna cerah, dan hiasan menarik, pakaian adat ini menjadi puncak kreativitas, menciptakan kesan elegan dalam setiap jahitannya.
Namun perlu kamu tahu, keindahan baju adat Bugis tidak hanya terletak pada aspek estetika semata, karena setiap detailnya memuat makna mendalam tentang sejarah panjang suku yang terkenal sebagai suku pengembara samudra ini.
Oke, mari kita telusuri lebih lanjut tentang ragam baju atau pakaian adat Bugis yang sudah sejak lama ada di suku Bugis.
1. Baju Bodo
Baju adat Bugis pertama yang perlu kamu tahu adalah Baju Bodo. Ini adalah salah satu baju adat tertua di dunia dan telah menjadi ciri khas bagi wanita suku Bugis sejak abad ke-9 hingga kini.
Baju ini awalnya terbuat dari kain yang transparan, namun lambat laun dengan perkembangan zaman baju Bodo mengalami transformasi desain seiring dengan masuknya pengaruh agama Islam di Sulawesi Selatan.
Meskipun bahannya kini lebih tebal dan dilengkapi dengan dalaman, baju bodo tetap mempertahankan ciri khasnya sejak dulu yaitu transparan.
Uniknya, bentuk segi empat berlengan pendek baju ini menjadi identitas yang terus dipertahankan hingga saat ini.
Warna-warna cerah seperti jingga, merah, dan putih menunjukkan usia dan status sosial pemakainya. Dipadukan dengan kain sarung bermotif kotak-kotak, menciptakan baju yang keseluruhannya terlihat memukau.
2. Jas Tutu
Jika wanita suku Bugis mengenakan Baju Bodo maka para pria Bugis tampil anggun dengan Baju Tutu, sebuah jas tradisional yang terlihat elegan.
Berbagai warna membawa makna khusus, melambangkan aspek seperti status sosial, spiritualitas, dan signifikansi budaya. Pola dan motif rumit yang dijahit pada jas juga menyampaikan kisah, cerita rakyat, dan hubungan mendalam masyarakat Bugis dengan lingkungan disekitarnya.
Jas Tutu bukanlah pakaian sehari-hari, melainkan dikenakan pada acara istimewa seperti pernikahan, perayaan tradisional, dan acara budaya sebagai simbol persatuan suku Bugis.
Selain itu, baju ini dihiasi dengan kancing berwarna emas atau perak, memberikan sentuhan kemewahan pada jas.
Dipadukan dengan bawahan paroci, kain sarung, dan songkok, menciptakan tampilan pria Bugis yang memancarkan kewibawaan.
3. Baju Bella Dada
Baju Bella Dada adalah baju adat Bugis untuk para pria dengan ciri khas lengan panjang yang memanjang hingga pergelangan tangan.
Dengan kerah leher dan saku di kedua sisi baju, menambah fungsionalitas dan kemewahan pada pakaian ini. Hiasan emas atau perak pada kancing leher juga memberikan sentuhan kemewahan.
Diperkaya dengan aksesori seperti gelang, badik, dan hiasan lainnya, Baju Bella Dada menjadi simbol keanggunan serta kewibawaan dalam acara adat, pernikahan, atau acara formal lainnya dari suku Bugis.
4. Lipa Sabbe
Berikutnya adalah Lipa Sabbe. Ini merupakan sebuah sarung tenun khas suku Bugis, yang memegang peranan penting sebagai pelengkap baju adat Bugis.
Lipa Sabbe ini dibuat dengan teliti dari kain sutera, menciptakan corak warna yang cerah dan menarik.
Tidak hanya digunakan dalam acara adat, Lipa Sabbe juga menjadi pilihan busana sehari-hari yang seringkali digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya suku Bugis dan Makassar.
Keindahannya yang memukau dan nilai-nilai tradisional menjadikan Lipa Sabbe sebagai simbol kebudayaan turun temurun serta bernilai tinggi.
5. Songkok Pa’biring
Songkok Pa’biring atau dikenal juga sebagai Songkok Recca adalah sebuah penutup kepala yang terbuat dari anyaman rotan halus dan tahan lama. Songkok ini menjadi aksesoris yang menunjukkan kehalusan dan ketelitian dalam kerajinan lokal suku bugis.
Selain itu, songkok ini bukan hanya sekadar penutup kepala, melainkan sebagai simbol kewibawaan, keanggunan, dan warisan budaya yang kaya dari suku Bugis.
Salah satu yang istimewa dan punya makna dari songkok ini adalah adanya sentuhan benang sutera berwarna emas yang terlihat pada pinggiran dan bagian songkok.
Emas dalam tradisi suku Bugis melambangkan kemewahan, keberuntungan dan kemakmuran. Sehingga, setiap Songkok Pa’biring tidak hanya menjadi aksesoris, melainkan juga sebuah pernyataan kebudayaan.
Penggunaan Songkok Pa’biring pada acara-acara suku Bugis tidak hanya tentang gaya, tetapi juga tentang melestarikan tradisi dan nilai-nilai budaya.
Songkok ini menjadi bagian integral dari baju adat Bugis yang dikenakan dalam berbagai acara penting, seperti upacara adat, pernikahan, atau acara formal lainnya.
6. Baju Labbu
Baju adat Bugis berikutnya adalah Baju Labbu. Baju adat yang sepintas mirip dengan Baju Bodo ini memiliki lengan panjang yang agak ketat hingga pergelangan tangan.
Baju ini terbuat dari kain sutera tipis yang tidak transparan dan sering disebut sebagai Baju Bodo panjang.
Baju adat Bugis ini seringkali dipadukan dengan sarung tradisional atau lipa bermotif kotak cerah dan perhiasan lempeng berwarna emas atau perak.
Selain itu, pakaian ini tidak hanya dikenakan oleh perempuan bangsawan, tetapi juga oleh perempuan dari berbagai kalangan suku Bugis.
Daftar baju adat Bugis ini hanya sebagian kecil dari kekayaan pakaian adat Bugis yang mencerminkan keindahan, keanggunan, dan makna mendalam.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu tentang kebudayaan di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan.
Baca Juga: 33 Tempat Wisata di Sulawesi Selatan Untuk Liburan Luar Biasa